Wednesday, January 2, 2013

Entah ini apa...

Ini bukan mengenai kesendirian, ataupun keterasingan. Karena dua kata itu sangat lekat dengan banyak malam yang aku lewati. Contohnya malam kemarin, atau malam kemarinnya lagi. Akupun tak keberatan dengan keberadaannya. Sendiri berarti kekuasaan. Menguasai keheningan, menguasai kehampaan, menguasai kebekuan. Lihat, bahkan tak ada satupun yang berani membantahku. Tak ada yang berani menjadi rivalku untuk menguasai malam ini. Ah, semuanya payah, tak punya nyali. 

Terasing berarti kebebasan. Bebas melakukan apapun tanpa khawatir akan spekulasi. Siapa yang berani berspekulasi jika di malam ini aku terasing, tak ada yang mengenali?

Aku masih penasaran. Apa aku benar-benar sendiri? Apa aku benar-benar terasing? Karena sudah larutkah?! Aku melayangkan pandangan pada setiap jengkal ruangan ini. Menatap lebih teliti dari sebelumnya. Lantas pandanganku terhenti pada seekor hewan kecil. Malang sekali hewan itu, kehadirannya tak pernah disadari. Seperti aku yang terasing malam ini. Ah sudahlah. Bukannya aku tak akan membahas soal kesendirian ataupun keterasingan, karena dua hal itu sudah benar-benar menjadi sebuah kemutlakan.

Malam ini, ada banyak hal yang berkecamuk. Berbondong-bondong menyerang fikiran. Meronta meminta penyelesaian, sementara aku sedang tak ingin menanggapinya. Ah, semenjak destinasi ini berpindah hati bukankah aku selalu malas melakukan apapun? Rasanya jika aku punya mesin waktu, ingin sekali aku hijrah ke masa depan. Bertemu dengan kepastian. Memulai nol kehidupan dan banyak beribadah karena kelak di depan ada suatu masa yang menjadikan banyak perbuatan menjadi ladang ibadah.

Namun, apa aku akan berkesempatan bertemu dengan masa itu? Ataukah akan seperti ini saja? Ah, Dia yang paling tahu mana yang terbaik. Tak seharusnya aku merasa risau. Tak seharusnya aku merasa ragu akan kepastian. Sudah semestinya aku melakukan banyak hal untuk ketidakpastian. Mengumpulkan banyak bekal, beribadah lebih banyak.

Wahai Engkau, jauhkanlah aku dari risau hati. Jauhkan aku dari keraguan. Jika masih saja aku terperangkap dalam kecamuk hati, jadikanlah itu sebagai ladang ibadah. Jadikanlah itu sebagai jalan menuju ketidakpastian-Mu yang akan berujung indah, yang akan berakhir baik. Aamiin…

1 comment: