saat kita kembali dalam ranah yang kita sebut keabadian
aku bersemayam bersama ingatan tentang kalian
kuucap namamu satu demi satu
walau tiada aksara disana
walau tiada wujud yang serupa
aku dan kalian menangis dalam belantara nama dan rupa
masihkah kau mengenali aku?
masihkah aku mengenalimu?
jiwa kita tertawa dan berkata
berjuta kelahiran dan kematian telah kita dayakan
hanya untuk tahu tiada kasih selain cinta
dan tiada jalinan selain persahabatan
karena darahku, nafasku, kulitku, dan tatap mukaku
kehilangan semua makna dan gunanya
jika tak ada engkau diseberang sana
karena darahku, nafasku, kulitku, dan tatap mukaku
kehilangan semua perjalanan dan tujuan
jika tak ada aku diseberang sini
inilah kenangan yang kusisipkan disela-sela mentari dan bulan
yang kelak mereka bisikkan saat kucari kalian
dalam belantara yang dinamai kehidupan
ingatan pertama dan terakhir
yang mengikuti saat aku terlahir
yang bersembunyi hingga kalian semua hadir
yang menemani saat udara mulai mengalir
cinta dan sahabat
sahabat dan cinta
itulah jiwa yang tepecah dengan sederhana
sisanya fana
*Tak sengaja membaca, tulisan ini mengingatkanku padamu, pada kalian, pada kita. Walaupun kini kita berjalan masing-masing, menulis kisah masing-masing. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dimanapun kita berada, dan semoga kelak Ia mempertemukan kita kembali di kehidupan yang kekal..
Aamiin...
No comments:
Post a Comment